Minggu, 30 September 2012

Part 4

Akhir Hayat Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad saw sebagai penutup para nabi


Setelah Rosulullah melaksanakan haji wada', Beliau kembali ke Madinah. Beliau mengatur kabilah - kabilah yang telah masuk islam sampai habis sisa masa hidupnya. Beliau mengirim pada Da’i ke berbagai daerah untuk mengajarkan agama Islam. Beliau juga mengatur peradilan islam serta mengatur cara pemungutan zakat.
            
Salah satu mubaligh yang dikirim adalah Muaz bin Jabal ke negeri Yaman, beliau terkenal sebagai ulama yang pertama kali menggunakan ijtihad jika tidak ada dasar hukum di dalam al-Qur’an maupun al-Hadis. Nabi Muhammad Saw menyiapkan pasukan untuk memerangi orang Romawi di Balqa (Yordania), yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Harisah yang baru berusia 18 tahun. Akan tetapi dibatalkan karena Rosulullah mendadak sakit.
Pada saat itu pula, Allah menurunkan wahyu yang terakhir yaitu Surah al- Maidah ayat 3:


Artinya:

Pada hari ini orang orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini Telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi 
agama bagimu.”(QS. Al-Maidah[5] : 3)


Atas turunnya ayat ini, sebagian kaum muslim gembira karena kesempurnaan agama mereka, dan sebagian sahabat justru sedih, salah satunya Abu Bakar as Shidiq. Ia mengetahui bahwa turunnya ayat tersebut merupakan tanda berakhirnya tugas Nabi Muhammad saw. hal itu menandakan Rosulullah akan meninggalkan kaum muslimin tidak lama lagi.


Dua bulan setelah haji wada', Rosulullah mulai sakit panas, badannya terus melemah. Akan tetapi, 3 hari sebelum wafatnya Rosulullah, Rosulullah tidak mengimami shalat lagi, melainkan digantikan oleh Abu Bakar as Shidiq, yang Beliau tunjuk untuk menjadi imam. Dalam khotbahnya yang terakhir, Beliau bersabda "Aku berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kaum Ansor. Sesungguhnya orang-orang Ansor adalah orang dekatku dimana aku berlindung kepada mereka. Mereka telah melalui apa yang menjadi beban mereka dan masih tersisa apa yang menjadi hak mereka. Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada siapa saja diantara mereka yang berbuat baik dan maafkan siapa saja diantara mereka yang berbuat kesalahan”.
Sehari sebelum wafatnya, Rosulullahmemerdekakan para budak lelakinya; beliau juga menyedekahkan uang sisa sebanyak 7 Dinar. Beliau memberikan senjata-senjatanya kepada kaum muslimin.

            
Pada waktu dhuha, Beliau memanggil putrinya (Fatimah); dan membisikan kepadanya bahwa beliau akan segera dipanggil menghadap Allah Swt. Mendengar hal itu Fatimah menangis. Kemudian, beliau berbisik lagi bahwa anggota keluarga yang pertama akan menyusulnya adalah Fatimah; kemudian Fatimah tersenyum.
           
Setelah itu Nabi memanggil cucunya (Hasan dan Husain); Beliau juga memanggil istri-istrinya dan anggota keluarga yang lain. Beliau memberikan wasiat yang terakhir:”Ingatlah sholat dan Taubatlah”. Tidak berapa lama kemudian beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir. Beliau wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul awwal 11 H. Atau 8 Juni 632 M.
Nabi Muhammad saw menjadi nabi selama 23 tahun (22 tahun 2 bulan 22 hari). Beliau telah mendirikan negara Islam pertama kali di Madinah. Beliau mewariskan 2 pusaka yang sangat berharga yaitu al-Qur'an dan Hadist. 


Berita wafatnya Nabi Muhammad tersebar luas ke seluruh penjuru Madinah. Suasana sedih, haru menyelimuti kota itu. Ketika Umar bin Khatab mendengar berita kematian Rosul, beliau berdiri dan termenung seakan tidak bisa menerima atas kematian Rosulullah. Ia berkata:”Sesungguhnya beberapa orang munafiq menganggap bahwa Nabi Muhammad Saw telah wafat. Sesungguhnya beliau tidak wafat, tetapi pergi ke hadapan Tuhannya, seperti yang dilakukan Musa bin Imron yang pergi dari kaumnya. Demi Allah dia benar-benar akan kembali. Barang siapa yang beranggapan bahwa beliau wafat, kaki dan tangannya akan kupotong”.


Setelah mendengar berita wafatnya Nabi, Abu Bakar As-Shidiq segera menemui Aisyah. Ia membuka kain kafan dan berkta:”Kalau kematian sudah menjadi ketetapan Engkau, berarti engkau benar-benar telah meninggal dunia”.Abu Bakar menerima atas kematian Rosulullah; kemudian ia menemui Umar bin Khatab dan berkata:”Barang siapa menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad sudah mati. Barang siapa menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak mati”. Abu Bakar kemudian membaca surat Ali Imron ayat 144, yang berbunyi:

"Dan Muhammad hanyalah seorang Rosul, sebelumnya telah berlalu beberapa rosul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa murtad, ia tidak akan merugikan Allah sedikitpun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur" (Ali Imron ayat 144)


Mendengar ucapan Abu Bakar, sadarlah Umar bin Khattab dan berkata"Demi Allah saya tidak pernah berfikir kalau ayat tersebut ada dalam Al-Qur'an hingga Abu Bakar mengingatkanku".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar